Pengangguran di Kota Parepare: Faktor-Faktor Penyebab dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial

0 Comments

  Pengangguran adalah kondisi di mana seseorang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau tidak aktif bekerja meskipun memiliki kemampuan dan kesediaan untuk bekerja. Pengangguran menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan ekonomi suatu wilayah karena berpengaruh langsung pada kesejahteraan masyarakat.Pengangguran adalah masalah yang kompleks dengan dampak luas terhadap ekonomi, sosial, dan psikologis masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang terintegrasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengurangi angka pengangguran secara signifikan dan berkelanjutan.
   Kota Parepare, sebagai salah satu kota pelabuhan di Sulawesi Selatan, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Namun, seperti kota-kota lain di Indonesia, Parepare juga menghadapi tantangan pengangguran yang menjadi perhatian pemerintah setempat.
 Berdasarkan data terbaru, tingkat pengangguran di Parepare termasuk dalam kategori menengah dibandingkan wilayah lain di Sulawesi Selatan. Faktor utama yang memengaruhi angka pengangguran di kota ini adalah urbanisasi, keterbatasan lapangan kerja di sektor formal, dan ketimpangan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar.
    Pengangguran di Kota Parepare merupakan tantangan yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan potensi ekonomi yang dimiliki Parepare, terutama di sektor perdagangan dan pelabuhan, pengangguran dapat dikurangi melalui peningkatan pendidikan, pelatihan kerja, dan diversifikasi sektor ekonomi. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi masalah ini.
   Tingkat pengangguran di Kota Parepare mengalami sedikit peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2022, angka pengangguran tercatat sebesar 5,60% dari total angkatan kerja. Angka ini mencerminkan tantangan struktural dalam perekonomian lokal, seperti terbatasnya lapangan kerja, ketidaksesuaian keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan pasar, dan dampak dari krisis ekonomi yang masih terasa pasca-pandemi COVID-19. Namun, pada tahun 2023, tingkat pengangguran meningkat menjadi 5,86%. Peningkatan ini diduga terkait dengan faktor seperti perlambatan ekonomi global yang memengaruhi sektor-sektor penting di Parepare, seperti perdagangan dan jasa, serta urbanisasi yang tidak diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja baru.
      Meskipun peningkatannya relatif kecil, tren ini menunjukkan bahwa pengangguran masih menjadi masalah yang memengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi di Parepare. Hal ini berdampak pada peningkatan tekanan sosial, seperti menurunnya daya beli masyarakat, peningkatan potensi kriminalitas, dan gangguan kesehatan mental akibat ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah konkret, seperti pelatihan keterampilan kerja, pengembangan sektor industri kreatif, dan pemberdayaan ekonomi lokal untuk menekan angka pengangguran dan mendorong kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
    Pengangguran memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan masyarakat, karena kondisi ini secara langsung mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan psikologis individu maupun komunitas. Di Kota Parepare, tingkat kemiskinan yang mengalami peningkatan dari 5,60% pada tahun 2022 menjadi 5,86% pada tahun 2023 mencerminkan tantangan ekonomi yang belum sepenuhnya teratasi. Pengangguran berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, yang pada interaksi mempengaruhi akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan makanan. Selain itu, kondisi ekonomi yang dialami oleh para penganggur dapat memicu tekanan psikologis, seperti stres dan gangguan kesehatan mental, yang menjamin kualitas hidup. Pada tingkat sosial, pengangguran juga dapat menimbulkan masalah seperti meningkatnya potensi kriminalitas akibat terbatasnya peluang ekonomi. Oleh karena itu, kemiskinan tidak hanya menjadi indikator kondisi ekonomi suatu wilayah, tetapi juga merupakan faktor utama yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Penanganan kemiskinan melalui langkah-langkah strategi, seperti pelatihan kerja, pengembangan sektor ekonomi baru, dan kolaborasi antarsektor, menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
      Pengangguran di Kota Parepare disebabkan oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan lapangan kerja formal. Sebagian besar penduduk Parepare bekerja di sektor informal, seperti perdagangan kecil dan jasa, karena ketersediaan pekerjaan di sektor formal, seperti industri dan perkantoran, masih terbatas. Selain itu, urbanisasi dan migrasi dari daerah sekitar juga berkontribusi pada pengangguran, mengingat tidak semua pendatang memiliki keterampilan yang memadai untuk bersaing di pasar kerja. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah juga menjadi faktor signifikan, di mana sebagian besar pengangguran berasal dari kelompok yang kurang terdidik atau tidak memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri lokal. Ketergantungan ekonomi pada sektor tertentu, seperti perdagangan dan pelabuhan, juga memperburuk situasi, terutama ketika sektor-sektor tersebut melambat, yang mengakibatkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan.
       Dampak pengangguran di Parepare sangat luas dan mencakup berbagai aspek. Secara ekonomi, pengangguran menyebabkan menurunnya pendapatan rumah tangga dan daya beli masyarakat. Secara sosial, pengangguran meningkatkan risiko masalah seperti kemiskinan, kriminalitas, dan gangguan kesehatan mental. Urbanisasi yang tidak terkendali juga memicu pertumbuhan kawasan kumuh di sekitar kota, yang memperburuk kualitas hidup masyarakat. Untuk mengatasi pengangguran ini, Pemerintah Kota Parepare telah melakukan berbagai upaya, seperti pelatihan keterampilan kerja melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan, mendorong investasi dan pembukaan industri baru untuk menyerap tenaga kerja lokal, dan melibatkan masyarakat dalam proyek padat karya. Selain itu, pemberdayaan UMKM didukung melalui akses permodalan, pelatihan, dan pemasaran produk, sementara pendidikan formal dan pelatihan vokasional terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
   Pengangguran di Parepare merupakan tantangan yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki Parepare, terutama di sektor perdagangan dan pelabuhan, pengangguran dapat dikurangi melalui peningkatan pendidikan, pelatihan kerja, dan diversifikasi sektor ekonomi. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

hipmipareunm

Kritik dan Saran.

0 Comments: